Pesan dari sebuah Pesan Singkat

Minggu, Juni 07, 2015 Unknown 5 Comments




Liburan yang panjang ini memang membuat gue menjadi seorang yang semakin malas. Biasanya,  kalau liburan seperti ini, setelah shalat shubuh gue akan tidur lagi. Selain ngantuk dan ga ada kerjaan, gue merasa tubuh gue meminta ganti rugi karena jatah tidurnya terganggu selama empat bulan belakangan. Dekapan yang erat dari kasur nan empuk, dan selimut yang terbentang luas menghangatkan tubuh memang menjadi magnet yang kuat di setiap pagi yang gue jalani.

Di suatu hari, tepat jam delapan pagi, alarm yang gue sudah siapkan di handphone berbunyi. Gue pun bangkit.
Untuk mencegah diri gue tertidur kembali, gue meraih handphone yang berada di samping kasur dan mengecek apakah ada yang penting hari ini, atau sekedar cek social media, barangkali ada berita yang menarik.

Tiba-tiba saja inbox gue kedatangan selembar pesan baru. Tidak disangka-sangka, ternyata pesan itu dikirim oleh seseorang nun jauh di sana, temen SMA gue, sebut saja dia Rima (ini nama asli). #lah
'Feb lu dimana? Gua udh otw', kata Rima singkat. Seketika bayangan berkelabat gue kaget. 'Ada acara apa ya?', 'Temen-temen mau ke kost gue?', 'Rima mau ngapain ke sini?', 'dia ngajak gue ke mana?', 'emang kita pernah janjian?', 'jangan-jangan dia mau ngejebak gue, dan kalau ketemu gue akan dipaksa bayar utang?'. Kepala gue langsung dipenuhi oleh beragam pertanyaan, dan seinget gue, gue ga ada utang tuh sama Rima. Karena penasaran, gue langsung nyari laptop dan menancapkan modem. Gue akses semua sosial media, terutama Line. Bisa jadi mereka merencanakan ini dan gue ga tau, karena gue juga jarang banget buka line. Tapi pas gue cek kok kosong dan isinya cuma gossip dan obrolan seputar 'kenapa febi ganteng?' atau 'kapan meet and greet lagi sama febi dan anggota agillovers?' . Ngga, itu bohong. Btw, beneran di line ga ada apapun. ((apapun)) yang membuat gue ngerti apa maksud dari pesan itu. Clueless. Daripada gue hanya menduga-duga, gue pun akhirnya membalas pesannya.
'Ini lo ngirim ke siapa?', kata gue.
'ke elu lah emang lu udh nyampe mana?', balas Rima.
Penguin salto, tikus terbang, gajah bersayap. gue semakin bingung. Gue ngerasa ga ada janji apapun hari ini, apalagi sama seorang Rima. Rima gitu. Gue kan di Bandung, dia di Bogor. Terus ada acara apa gue hari ini sama dia? kan kampret.
'Jangan bilang lu masih dirumah', Rima terus mencecar gue yang bahkan belum membalas sms sebelumnya.
Kata 'dirumah' ini memang sangat ganjil karena gue tidak tinggal di rumah seperti yang Rima maksudkan. Sepertinya pesan ini bukan buat gue.
eureka! akhirnya gue menemukan titik terang. Sepertinya makhluk ini salah orang. Nama Febi kan bukan cuma gue.
'Lo salah kirim kali', gue mencoba meluruskan.
'Emang ini febi apaan?', Rima bertanya.
Buset dah. Ini maksud dari pertanyaannya apa ya? Febi apaan tuh semacam, 'ini hewan apaan?', atau 'ini tanaman apaan?', tapi
gue mencoba berprasangka baik dengan menganggap pertanyaan itu menjadi 'Emang ini febi yang mana?'.
'Ini gya mau nganterin puzzle ke elu', Rima mengirim sms yang tidak nyambung.
Gue bingung di pesan itu dia mau coba ngomong apaan. 'Ini gya mau nganterin...', gya apaan?! gaya? Sungguh typo yang sangat dahsyat. Setelah merenung, gue coba menerka maksudnya. Mungkin seharusnya begini : 'Ini yang mau nganterin...'. Tapi tetap tidak nyambung, bodo. Lagipula gue ga pesen puzzle dalam bentuk apapun.
Karena gue semakin bingung dan ingin menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin, gue langsung bilang aja 'Ini Febi Agil'.
'Ohh hahahaa .. sorry lu febi yang salah, maaf maaf ga konsen gua', balas Rima, alay.
Sontak gue kaget dibilang 'lu febi yang salah'. ((salah)). Salah di mana gue? gue kan baru aja bangun tidur, dan ga tau apa-apa -_-

Pesan 1 : Kalau punya beberapa teman yang memiliki nama yang mirip, bedakan dengan jelas. Kalau kalian punya teman bernama Agus, tiga orang. Jangan simpan dikontak dengan format : Agus, Aguss, Agusss. Iya, siapapun itu. Paling-paling nanti akan lupa beneran yang mana Agus yang dimaksud. Jangan juga menggunakan format : Agus1, Agus2, Agus3. Sumpah ya, ini ngga banget. Hindari format-format semacam itu. Atau kalian akan kebingungan nantinya. Format yang baik adalah yang mengandung informasi lain. Bisa sekolah, kampus, tempat tinggal, atau apapun. Anggap aja ketiga Agus ini ada di tempat kerja yang berbeda. Nah, lo bisa pake format <tempatkerja> Agus. Misal : PangkasRambutBintang Agus, GorenganLezat Agus, SnowWash Agus. Sekarang udah bisa bedain dengan jelas, kan?
Kalau kejadian kaya gue di atas kan jadinya pesan yang ingin kita sampaikan ke pihak yang bersangkutan malah nyampe ke pihak lain, dan urusan kita bakal ketunda. Repot.

Setelah permintaan maaf Rima, gue pun bilang ke dia kalau gue agak keganggu.
'Maaf atuh yaa .. itung itung olahraga aja', kata Rima.
Maksud lo apa Rim? Ga nyambung. 'itung itung olahraga aja' itu kata-kata yang membuat gue menjadi pengen bilang: 'I'll slap you with seratus ribuan, rim.'
'Olahraga apaan?', dengan bodoh gue malah membalas pesan yang tidak nyambung dengan balasan seperti itu.
'Yaudah mau olahraga apaan kek terserah elu', balas Rima.
'Aneh banget', kata gue.
'Kok aneh sih, lu kan tadi bilang olahraga apa, ya mana ga tau kalo gua bilang suruh maen bola kan siapa tau lu lagi ga dilapangan', Rima berpidato.
Apakah anda mengerti saudara-saudara, apa yang dimaksud Rima? Sama, gue juga ga ngerti. Ini kok malah gue yang dimarahin ya? dan kenapa dia bawa-bawa kata 'bola' dan 'lapangan' ? Ajaib.
'Lo tau kan lagi smsan sama siapa?'. Balas gue.
*anyway ini nadanya ngga kaya, 'Lo ga tau lagi berhadapan dengan siapa, hah?!', ya*
Gue membalas seperti itu karena gue pikir dia salah kirim lagi.
'Iya iya gua tau gua lagi smsan sama Febi Agil Ifdillah yang suka tanda tanganin buku catetan gua'. Rima ngomel-ngomel.
Gue bersyukur dia ga salah kirim kali ini. Oh iya, gue jadi ingat, dulu gue sangat humble dan selalu memberikan tandatangan di buku catatan milik fans gue. Di satu halaman penuh. Gue dedkasikan tanda tangan itu. Ga cuma buat Rima, tapi buat SETIAP fans.
Tapi tiba-tiba...
'Feb lu dimana? Lama bnget jalannya', Rima mengirim pesan.

*hening*

Iya, dia kembali tidak nyambung dan salah kirim. Gue menyerah.

Pesan 2 : Pilihlah teman yang baik, yang berguna, tidak menyebalkan, dan tidak seperti Rima. Caranya? Sebelum berikrar untuk berteman satu sama lain, pastikan kalian udah bertanya 'Lo ga jedotin kepala di trotoar, tembok, atau sejenisnya, kan?'. Ya, simple.

Sepertinya itu saja yang bisa gue tulis kali ini di blog ga jelas ini, Terimakasih! :D

5 komentar: