Cloud Computing : Mencoba Web-App Service di Microsoft Azure (Part 1)

Minggu, Maret 20, 2016 Unknown 0 Comments


[Spoiler Alert!]
(Akan ada banyak gambar pada postingan kali ini, ikhlaskan kuota Anda. It could be the longest one, too)

Well, kita telah membahas tentang cloud computing pada beberapa post terakhir ini. Alangkah lebih baik apabila kita mulai mencobanya. Pada posting-an kali ini saya akan mencoba layanan WebApps yang dimiliki oleh Microsoft Azure. Saya masih baru dalam hal ini, dan apa yang akan saya lakukan hanyalah sebuah hal sederhana : Mencoba melakukan hosting landing page ke layanan Web Apps yang disediakan Micorosft Azure. Untuk yang ingin mengetahuinya, silahkan lanjutkan membaca keseluruhan post ini. Dan untuk yang sudah expert bisa langsung close tab Anda. 'Cause this is for beginner, dammit.

Peace. :)

Yang expert dan mau baca boleh juga sih. Anyway, untuk menghindari post yang terlalu panjang, saya akan bagi topik ini menjadi dua bagian.

PERSIAPAN

Sebelum memulai, pastikan Anda telah mengaktifkan akun dreamspark Anda. Jika belum punya, silahkan daftar terlebih dahulu dan aktifkan di link berikut ini : [klik] .  Jika Anda masih pelajar/mahasiswa, bisa daftar di menu students. Bisa juga menggunakan e-mail universitas Anda, karena dengan itu (Apabila universitas Anda terdaftar) akan membuat Anda bisa mendownload beberapa konten secara GRATIS. So what are you waiting for?

Oh ya, akun dreamspark Anda akan dihubungkan dengan Microsoft Account yang Anda miliki. Jadi, pastikan miliki Account Microsoft ya!

THE PROCESS

Setelah mendaftar, dan mengaktifkan akun dreamspark Anda. Anda bisa langsung mengakses : https://portal.azure.com , dan Anda akan diarahkan untuk melakukan log in (jika belum). Jika Anda telah berhasil log in, Anda akan diantarkan ke dashboard. Kira-kira beginilah dashboard dari Azure :




Tampilannya rapih dan intuitive, i think.

Nah, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, kali ini kita akan mencoba layanan Web Appsnya untuk hal sederhana : "hosting". Oh ya, akun yang saya gunakan kali ini adalah akun student, sehingga beberapa layanan tidak bisa saya pakai. Pilihlah Web + Mobile, lalu pilih Web Apps.



Jika Anda baru membuka sebuah layanan, maka Anda akan diminta untuk melakukan subscription. Log in pada jendela yang dipop-up ketika Anda klik sign up, dan Pilih subscription plan Anda. Jika Anda menggunakan akun students, dan ada subsctiption plan untuk itu, maka Anda dapat memilihnya dan tidak perlu melakukan pembayaran (GRATIS).


Nah, jika sudah selesai, Anda dapat melihat ada yang muncul pada dashboard Anda. Klik marketplace (di dashboard saya bernama marketplace), lalu lakukan beberapa pengaturan seperti nama, subscription, dan service plan.







Setelah menunggu beberapa saat, akan muncul pemberitahuan apakah web app yang sedang Anda buat telah berhasil dideploy atau tidak. Jika telah berhasil, maka alamat web, alamat ftp, username, dan konfigurasi dasar akan dibentuk secara otomatis oleh Azure. Ketika itu juga Anda bisa mengakses laman yang Anda buat, kira-kira tampilan awalnya akan seperti berikut :



Tentu saja ini belum selesai, lalu apa yang bisa kita lakukan mulai dari titik ini?
Lihat di post selanjutnya.






0 komentar:

Finally, I Got This!

Minggu, Maret 20, 2016 Unknown 1 Comments



Yo Whatsup?

It's been way too long, sejak terakhir kali saya post di blog ini. Mungkin hampir 1 (satu) tahun. Jadi begini ceritanya..



Saya mengikuti sebuah program dari Microsoft : [klik].  Saya tertarik karena melihat banyak yang bisa didapatkan, tentu dengan melihat apa yang bisa saya berikan pula melalui program ini. Sebenarnya lebih ke arah "penasaran". But I think it's gonna be exciting. Selain itu, mencoba hal baru tidaklah buruk. Lalu diputuskanlah, saya mendaftarkan diri.

Selang beberapa hari (mungkin pekan), Rio, teman saya, mengingatkan tentang pengumuman dari seleksi tahap pertama (Administrasi). Setelah cek e-mail, ternyata lolos. Alhamdulillah. Pada tahap ini, peserta yang lolos diminta untuk melakukan self-learning salah satunya adalah belajar melalui portal pembelajaran milik Microsoft : Microsoft Virtual Academy : [klik]. Sejujurnya saya baru tahu kalau Microsoft memiliki portal pembelajaran seperti itu. Di sana, banyak sekali courses yang tersedia. Saya cukup menyarankan Anda untuk mencobanya.

Batas pengerjaan self-learning adalah tanggal 20 Maret. (Hari ini anyway). Dan saya menerima e-mail itu sekitar pertengahan Februari. Memang sudah bakat sebagai penunda, saya membiarkan waktu berlalu sampai saya tak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena kurikulum di kampus yang cukup berat (bagi saya), dan tugas yang tak kunjung henti, ad infinitum, saya belum menyentuh courses yang ada di MVA.

Namun, kesempatan tak akan datang dua kali (dalam bentuk yang sama persis), maka dari itu saya bulatkan tekad lagi, saya coba ingat lagi alasan saya mengikuti program ini. Saya pikir, membiarkannya terbengkalai akan mengkhianati rasa penasaran saya yang sejak awal terpantik. Lalu, saya coba menyelesaikannya. Ini cukup sulit anyway, dan akhirnya saya mendapatkan ini!

 

Up to this point, saya masih menunggu akan belajar apa lagi. Semoga semakin menarik


1 komentar:

Cloud Computing Explained

Minggu, Maret 20, 2016 Unknown 0 Comments




source : www.syntax.com

Semua orang berbicara tentang cloud.  Pergeseran dari model software tradisional ke internet telah mendapatkan momentumnya. Istilah cloud sedang populer beberapa tahun terakhir. Rutinitas keseharian kita di rumah, kantor dan kampus,  berubah karenanya. Proses bisnis sedikit demi sedikit kita pindahkan ke cloud. Microsoft mengkampanyekan "To the cloud!". Kita juga sudah sering mendengarkan Apple berbicara tentang iCloud-nya.

Kehidupan Sebelum Cloud Computing

Dalam tiga dekade terakhir, salah satu trend dalam proses komputasi - mainframe system yang terpusat dan berukuran besar--  telah berakhir dan digantikan dengan PC. Sebelum personal computer hadir di awal 1980an, jika perusahaan ingin melakukan perhitungan penjualan atau pembayaran, maka hal lebih disukai adalah membeli jasa "data processing" dari perusahaan lain. Hal itu terjadi karena sistem komputer yang memiliki kemampuan perhitungan tersebut cukup mahal. Namun hari ini, kita dapat melakukannya di PC. 

Apa itu Cloud Computing?

Apa sebenarnya cloud? atau, di mana cloud? Istilah cloud sebenarnya hanyalah metafora untuk internet. Namun cloud benar-benar ada! Namun bukan seperti cloud (awan) yang kita lihat setiap hari, cloud dalam istilah IT tinggal dalam tempat mewah, dan sangat dingin. Jauh dari tempat bencana(banjir) dan bahkan jalur terbang pesawat. Disimpan dalam beberapa blok kantor atau warehouses. Microsoft misalnya, menyimpan data-datanya di US, walaupun mereka juga memiliki data centre di Dublin. Tweet yang kita kirim setiap hari, tinggal di Twitter server di Sacramento, California, dan Atlanta, Georgia.

"The cloud goes beyond simple storage," kata Greg Mason. "Cloud computing offers both data hosting and applications, so consumers are free to access this from anywhere."

Ya! Cloud computing mengizinkan kita untuk mengakses data dan program dari computing environment yang kita miliki. Layanan tersebut disediakan oleh vendor-vendor cloud computing dan diakses melalui internet. Data-data dan perangkat lunak, di simpan dalam cloud. Contoh terdekat yang selalu kita pakai adalah search engine seperti Bing, atau Google. Kita memasukkan query ke dalam mesin pencari, lalu mendapatkan hasil pencarian yang kita inginkan. Komputer kita tidak melakukan banyak hal, selain hanya sebagai penyampai dan penerima pesan. Kata kunci yang kita masukkan ke dalam kolom mesin pencari dikirimkan dan diproses oleh ribuan dari clustered PCs, dan setelah hasilnya didapatkan, dikirimkan kepada kita. Sistemnya mungkin bisa disamakan dengan "outsourcing" beberapa kebutuhan yang kita inginkan kepada penyedia layanan seperti Microsoft, dan Google. Kita tidak perlu tahu di mana data tersebut disimpan,  biaya untuk mengembangkan perangkat lunak yang dijadikan layanan, memastikan tetap up-to-date, dan sebagainya.

Tipe-tipe Cloud Computing

Ada beragam jasa yang disediakan oleh para vendor cloud computing, seperti :

a. Infrastructure as a Service (IaaS)

            Pernahkan Anda menggunakan WebHosting? atau layanan lain seperti dropbox, dan google drive? Ya, kita membeli akses ke hardware milik penyedia melalui internet, sebagai server atau tempat penyimpanan. Kita membayar apa yang kita butuhkan. Kira-kira seperti itulah IaaS.

b. Software as a Service (SaaS)

           Microsoft office online, atau Google Documents barangkali merupakan contoh yang paling mudah diketahui. Pada SaaS, kita dapat menggunakan aplikasi yang berjalan pada system milik orang lain, dan kita mengaksesnya melalui internet.

c. Platform as a Service (Paas)
          
          Platform as a Service memungkinkan kita untuk mengembangkan aplikasi menggunakan tools berbasis web yang berjalan pada system software dan hardware miliki penyedia jasa cloud computing. Salah satu contoh PaaS adalah Microsoft Azure (akan saya bahas di posting berikutnya).

Cloud computing, sama seperti konsep-konsep lainnya, memiliki keuntungan dan kerugian. Apa saja keuntungan dan kerugian yang dimiliki oleh cloud computing? Saya akan membahasnya di post berikutnya.


0 komentar: