Cloud Computing Explained

Minggu, Maret 20, 2016 Unknown 0 Comments




source : www.syntax.com

Semua orang berbicara tentang cloud.  Pergeseran dari model software tradisional ke internet telah mendapatkan momentumnya. Istilah cloud sedang populer beberapa tahun terakhir. Rutinitas keseharian kita di rumah, kantor dan kampus,  berubah karenanya. Proses bisnis sedikit demi sedikit kita pindahkan ke cloud. Microsoft mengkampanyekan "To the cloud!". Kita juga sudah sering mendengarkan Apple berbicara tentang iCloud-nya.

Kehidupan Sebelum Cloud Computing

Dalam tiga dekade terakhir, salah satu trend dalam proses komputasi - mainframe system yang terpusat dan berukuran besar--  telah berakhir dan digantikan dengan PC. Sebelum personal computer hadir di awal 1980an, jika perusahaan ingin melakukan perhitungan penjualan atau pembayaran, maka hal lebih disukai adalah membeli jasa "data processing" dari perusahaan lain. Hal itu terjadi karena sistem komputer yang memiliki kemampuan perhitungan tersebut cukup mahal. Namun hari ini, kita dapat melakukannya di PC. 

Apa itu Cloud Computing?

Apa sebenarnya cloud? atau, di mana cloud? Istilah cloud sebenarnya hanyalah metafora untuk internet. Namun cloud benar-benar ada! Namun bukan seperti cloud (awan) yang kita lihat setiap hari, cloud dalam istilah IT tinggal dalam tempat mewah, dan sangat dingin. Jauh dari tempat bencana(banjir) dan bahkan jalur terbang pesawat. Disimpan dalam beberapa blok kantor atau warehouses. Microsoft misalnya, menyimpan data-datanya di US, walaupun mereka juga memiliki data centre di Dublin. Tweet yang kita kirim setiap hari, tinggal di Twitter server di Sacramento, California, dan Atlanta, Georgia.

"The cloud goes beyond simple storage," kata Greg Mason. "Cloud computing offers both data hosting and applications, so consumers are free to access this from anywhere."

Ya! Cloud computing mengizinkan kita untuk mengakses data dan program dari computing environment yang kita miliki. Layanan tersebut disediakan oleh vendor-vendor cloud computing dan diakses melalui internet. Data-data dan perangkat lunak, di simpan dalam cloud. Contoh terdekat yang selalu kita pakai adalah search engine seperti Bing, atau Google. Kita memasukkan query ke dalam mesin pencari, lalu mendapatkan hasil pencarian yang kita inginkan. Komputer kita tidak melakukan banyak hal, selain hanya sebagai penyampai dan penerima pesan. Kata kunci yang kita masukkan ke dalam kolom mesin pencari dikirimkan dan diproses oleh ribuan dari clustered PCs, dan setelah hasilnya didapatkan, dikirimkan kepada kita. Sistemnya mungkin bisa disamakan dengan "outsourcing" beberapa kebutuhan yang kita inginkan kepada penyedia layanan seperti Microsoft, dan Google. Kita tidak perlu tahu di mana data tersebut disimpan,  biaya untuk mengembangkan perangkat lunak yang dijadikan layanan, memastikan tetap up-to-date, dan sebagainya.

Tipe-tipe Cloud Computing

Ada beragam jasa yang disediakan oleh para vendor cloud computing, seperti :

a. Infrastructure as a Service (IaaS)

            Pernahkan Anda menggunakan WebHosting? atau layanan lain seperti dropbox, dan google drive? Ya, kita membeli akses ke hardware milik penyedia melalui internet, sebagai server atau tempat penyimpanan. Kita membayar apa yang kita butuhkan. Kira-kira seperti itulah IaaS.

b. Software as a Service (SaaS)

           Microsoft office online, atau Google Documents barangkali merupakan contoh yang paling mudah diketahui. Pada SaaS, kita dapat menggunakan aplikasi yang berjalan pada system milik orang lain, dan kita mengaksesnya melalui internet.

c. Platform as a Service (Paas)
          
          Platform as a Service memungkinkan kita untuk mengembangkan aplikasi menggunakan tools berbasis web yang berjalan pada system software dan hardware miliki penyedia jasa cloud computing. Salah satu contoh PaaS adalah Microsoft Azure (akan saya bahas di posting berikutnya).

Cloud computing, sama seperti konsep-konsep lainnya, memiliki keuntungan dan kerugian. Apa saja keuntungan dan kerugian yang dimiliki oleh cloud computing? Saya akan membahasnya di post berikutnya.


0 komentar: